Kabupaten Banggai Kepulauan

Kabupaten Banggai Kepulauan
Simbol Kabupaten Banggai Kepulauan.jpg
Simbol Kabupaten Banggai Kepulauan
Moto: kenendeke konda lipu


Banggai Islands Topography.png
Peta lokasi Kabupaten Banggai Kepulauan
Koordinat: -
ProvinsiSulawesi Tengah
Dasar hukumUndang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
Tanggal-
Ibu kotaSalakan
Pemerintahan
 - BupatiDrs. Lania Laosa
 - DAURp. 446.340.738.000.-(2013)[1]
Luas3.214,46 kilometer2
Populasi
 - Total171.627 jiwa (2010)
 - Kepadatan53,39 jiwa/km2
Demografi
 - Kode area telepon0462
Pembagian administratif
 - Disktrik19 Disktrik
 - Desa6 Kelurahan; 187 Kampuang
 - Situs webwww.bangkepkab.go.id

Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu salah satu kabupaten yang terdapat di provinsi Sulawesi Tengah dan beribukota di Salakan. Kabupaten ini sebelumnya merupakan kesatuan wilayah dengan Kabupaten Banggai. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 menetapkan pulau-pulau di tengah lautan tersebut dijadikan daerah otonom Banggai Kepulauan, sementara kabupaten induk tetap dinamakan Kabupaten Banggai dan pemekarannya dinamakan Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep).

Geografi

Kabupaten ini mempunyai luas wilayah 3.160,46 kilometer (darat) dan 18.828,10 kilometer (laut), Banggai Kepulauan bersamaan batasnya langsung dengan Teluk Tomini di sebelah utara, Teluk Tolo di sebelah selatan, Selat Peling di sebelah barat, serta Laut Aibku di sebelah timur. Banyak Warga Banggai Kepulauan (Bangkep) sebanyak 158.617 jiwa (2009). Dengan agenda administratif, Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri dari 19 disktrik, 6 desa dan 187 kampuang yang terdiri atas 342 pulau dengan 5 pulau sedang yakni Pulau Peleng (luas 2.340 km²), Pulau Banggai (268 km²), Pulau Bangkurung (145 km²), Pulau Bokan Kepulauan (84 km²), Pulau Labobo (80 km²) dan 337 pulau-pulau kecil. Panjang pantai 1.714,218 Km.

Banggai Kepulauan terdiri dari gugusan atau rangkaian pulau-pulau berukuran sedang dan kecil sejumlah 121, lima diantaranya berukuran sedang, sisanya kecil-kecil bahkan telah tersedia yang berwujud batu karang, mencuat ke permukaan. Laut yang mengelilinginya merajut tebaran pulau itu dijadikan satu gugusan yang dinamakan Banggai Kepulauan. Luas hamparan laut di wilayah ini lima kali lipat dibandingkan dengan luas daratannya.

Ekonomi

Sebagai wilayah kepulauan, laut dijadikan sektor utama yang selalu dan harus digeluti. Pasalnya, di sanalah terdapat potensi dan kekayaan lingkungan kehidupan yang pantas diproses dan diusahakan sebagai penopang kehidupan warga Bangkep. Laut yang bagi banyak orang terkesan menakutkan bagi kabupaten ini merupakan harapan. Dari sektor kelautan tahun 2002 ditangkap 11.487 ton ikan. Bila dirupiahkan, nilainya Rp 31,6 miliar. Ini belum transaksi atau tangkapan yang tanpa tercatat.

Kontribusi perikanan terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Bangkep tahun 2002 tercatat Rp 33,3 miliar, atau sekitar 6,8 persen dari total kegiatan yang dipekerjakan ekonomi Rp 491,4 miliar. Perkebunan menyumbang 19,4 persen dan tanaman bahan pangan 18,5 persen. Sektor pertanian khususnya perkebunan juga sangat berpotensi, Andalan perkebunan wilayah ini yaitu kelapa, cengkeh, kakao, dan jambu mete, serta buah-buahan seperti langsat, durian dan manggis. Dengan wilayah gografis kepulauan dan laut yang luas, Wilayah Bangkep kaya akan keindahan laut, pantai, dan pulau-pulau kecil yang memesona. Ini pastinya mempunyai potensi untuk pengembangan wisata bahari.

Akses Transportasi

Untuk sampai Bangkep butuh mempergunakan bermacam jenis transportasi. Rute perjalanan saya diawali dengan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta (kalau dari Jakarta), atau Bandara Juanda (dari Surabaya) menuju Bandara Sultan Hasanuddin di Makasar, biasanya transit belum cukup bertambah 30 menit lewat perjalanan dilanjutkan dengan penerbangan ke Bandara Bubung Luwuk. Dari Kota Luwuk, untuk sampai Kabupaten Banggai Kepulauan kami mempergunakan transportasi "kapal kayu" yang dengan agenda reguler beroperasi tiap hari. Bila ingin membayangkan "kapal kayu" hampir sama dengan kapal kayu yang ditumpangi pada kala mau pergi ke kepulauan seribu dari muara angke ke pulau tidung sambil menikmati pemandangan lautnya sangat menggerakkan rasa puas.

Untuk perjalanan Ke Banggai Kepulauan telah tersedia tiga alternatif yang mampu dipilih, pertama rute : Jakarta-Makasar-Luwuk, kedua rute : Jakarta-Palu-Luwuk, ketiga : Jakarta-Makassar-Kendari-Banggai-Bitung. Rute kedua akan memakan waktu bertambah lama dari rute yang pertama. Namun bila Anda ingin bertambah cepat yaitu menyeberangi rute ketiga dengan KM Sinabung. Karena rute kedua berangkat dari Bandara Cengkareng Jakarta ke Bandara Mutiara Palu tanpa transit, pengahabisan dari Palu menuju ibukota Kabupaten Banggai Luwuk ditempuh menyeberangi jalan darat (Bus/dengan kendaraan carteran). Memakan waktu belum cukup bertambah 16 jam karena jarak Palu - Luwuk sekitar 350 kilometer. Dari Luwuk ke Pulau Peling, Salakan dengan KMP Lemuru belum cukup bertambah ditempuh 3-4 jam perjalanan. Dari Luwuk ke Pulau Banggai, Banggai dengan KMP Cakalang belum cukup bertambah 6-8 jam perjalanan sedangkan mempergunakan "kapal kayu" waktu tempuh antara 8-12 jam. Sedangkan rute ketiga dari Tanjung Priok, Jakarta seminggu sekali pada hari jumat menyinggahi Banggai di Pulau Banggai.

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses 2013-02-15. 

Pranala luar

Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah
 
Disktrik
Simbol Kabupaten Banggai Kepulauan
 
Pusat pemerintahan: Kota Palu
 
Kabupaten
Banggai  • Banggai Kepulauan  • Banggai Laut  • Buol  • Donggala  • Morowali  • Morowali Utara  • Parigi Moutong  • Poso  • Sigi  • Tojo Una-una  • Tolitoli
Simbol Sulawesi Tengah
 
Kota
 


Sumber :
wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, ilmu-pendidikan.com, kategori-antropologi.kelas-karyawan.co.id, dsb-nya.