Rhizophora |
---|
![Pohon bakau, Rhizophora racemosa.](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=250px-Rhizophora_trees.jpg)
Pohon bakau, Rhizophora racemosa. |
Klasifikasi ilmiah |
---|
|
Spesies |
---|
Rhizophora apiculata Rhizophora mangle Rhizophora mucronata Rhizophora racemosa Rhizophora stylosa |
Bakau merupakan nama sekelompok tumbuhan dari marga Rhizophora, suku Rhizophoraceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang menyolok berupa akar tunjang yang agung dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah serta berakar ketika masih di pohon (vivipar). Pohon bakau juga memiliki jumlah nama lain seperti tancang, tanjang (Jw.); tinjang (Md.); bangko (Bugis); kawoka (Timor), wako, jangkar dan lain-lain.
Habitus
Pohon agung, dengan akar tunjang yang menyolok dan bercabang-cabang. Tinggi total 4-30 m, dengan tinggi akar mencapai 0.5-2 m atau bertambah di atas lumpur, dan diameter batang mencapai 50 cm. Bakau merupakan salah satu macam pohon penyusun utama ekosistem hutan bakau.
Daun tunggal, terletak bersemuka, terkumpul di ujung ranting, dengan kuncup tertutup daun penumpu yang menggulung runcing. Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau muda kekuningan, berujung runcing, bertangkai, 3,5-13 × 7-23 cm. Daun penumpu cepat rontok, pergi dari bekas serupa cincin pada buku-buku yang menggembung.
Bunga bergolongan dalam payung tambahan yang bertangkai dan menggarpu di ketiak, 2-4-8-16 kuntum, berbilangan 4. Tabung kelopak bertaju lebih kurang 1,5 cm, kuning kecoklatan atau kehijauan, melengkung. Daun mahkota putih berambut atau gundul sedikit kekuningan, bergantung macamnya. Perbungaan terjadi sepanjang tahun.
![](https://kategori-antropologi.pts-ptn.net/_sepakbola/_baca_image.php?td=6&kodegb=230px-Rhizophora_racemosa-propagule.jpg)
Buah bakau, perhatikan hipokotilnya yang berwarna hijau memanjang.
Buah mempunyai bentuk telur memanjang mencapai mirip buah pir yang kecil, hijau coklat kotor. Hipokotil tumbuh memanjang, silindris, hijau, kasar atau sedikit halus berbintil-bintil.
Keragaman macam, habitat dan penyebaran
Tidak kekurangan tiga macam bakau yang biasa dijumpai di hutan-hutan bakau di Indonesia. Jenis-jenis tersebut ialah:
Bakau minyak
Memiliki nama ilmiah Rhizophora apiculata Bl. (atau sering pula disebut R. conjugata L.), bakau minyak juga disebut dengan nama bakau tandok, bakau akik, bakau kacang dan lain-lain. Tandanya, dengan warna kemerahan pada tangkai daun dan sisi bawah daun.
Bunga biasanya bergolongan dua-dua, dengan daun mahkota gundul dan kekuningan. Buah kecil, coklat, panjangnya 2 – 3,5 cm. Hipokotil dengan warna kemerahan atau jingga, dan merah pada leher kotiledon bila sudah matang. Panjang hipokotil lebih kurang 18 – 38 cm.
Menyukai tanah berlumpur halus dan dalam, yang tergenang bila pasang serta terkena pengaruh masukan cairan tawar yang tetap dan kuat. Menyebar mulai dari Sri Lanka, Semenanjung Malaya, seluruh Indonesia, mencapai ke Australia tropis dan pulau-pulau di Pasifik.
Bakau kurap
Nama ilmiahnya merupakan Rhizophora mucronata Poir. Juga disebut dengan nama-nama lain seperti bakau betul, bakau hitam dan lain-lain. Kulit batang hitam, memecah datar.
Bunga bergolongan, 4-8 kuntum. Daun mahkota putih, berambut panjang hingga 9 mm. Buah bentuk telur, hijau kecoklatan, 5 – 7 cm. Hipokotil agung, kasar dan berbintil, panjang 36 – 70 cm. Leher kotiledon kuning bila matang.
Sering bercampur dengan bakau minyak, namun bertambah toleran terhadap substrat yang bertambah keras dan berpasir. Bertambah menyukai substrat yang tergenang dalam dan kaya humus; jarang sekali didapati di tempat yang jauh dari pasang surut. Menyebar lebar mulai dari Afrika timur, Madagaskar, Mauritania, Asia Tenggara, kepulauan Nusantara, Melanesia dan Mikronesia. Diintroduksi ke Hawaii.
Bakau kecil
Pohon dengan satu atau jumlah batang. Tidak seperti dua kerabatnya terdahulu yang dapat mencapai 30 m, bakau kecil hanya tumbuh mencapai dengan tinggi lebih kurang 10 m. Nama ilmiahnya merupakan Rhizophora stylosa Griff.
Bunga dalam gugusan agung, 8-16 kuntum, kecil-kecil. Daun mahkota putih, berambut panjang hingga 8 mm. Buah coklat kecil, panjang s/d 4 cm. Hipokotil berbintil sedikit halus, 20-35 cm (kadang-kadang 50 cm); leher kotiledon kuning kehijauan ketika matang.
Bakau ini menghuni habitat yang paling beragam. Mulai dari lumpur, pasir mencapai pecahan batu atau karang. Mulai dari tepi pantai hingga daratan yang mengering. Terutama di tepian pulau yang berkarang. Diketahui menyebar di Taiwan, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, dan Australia tropis. Di Indonesia didapati mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Sulawesi, Nodaku dan Papua.
Kegunaan
Kayu bakau memiliki kegunaan yang baik sebagai bahan yang dibangun, kayu bakar, dan terutama sebagai bahan pembuat arang. Kulit kayu memproduksi tanin yang dipakai sebagai bahan penyamak.
Sebagai kayu bakar, secara tradisional penghuni biasa menggunakan macam Xylocarpus (Nirih atau Nyirih). Sedangkan kepada bahan baku pembuat arang biasa dipakai Rhizophora sp., sedangkan penggunaan kulit kayu bakau kepada diambil tanninnya, hampir saja tidak terdengar lagi.
Satu lagi kegunaan kayu bakau, merupakan kepada bahan kertas. Kayu bakau biasa dicincang dengan mesin potong memproduksi serpihan kayu / wood chips. Menurut berita, macam kertas yang dibuat dari kayu bakau merupakan termasuk kertas kualitas tinggi.
Kegunaan dari hutan bakau yang paling agung merupakan sebagai penyeimbang ekologis dan sumber (langsung atau tidak langsung) pendapatan penghuni pesisir, di mana peran pemerintah kepada pengaturannya masih sangat minim.
Lihat juga
Kepada manfaat dan ekologi hutan bakau, lihat pada artikel-artikel berikut:
Rujukan
- Noor, Y.R., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PKA/WI-IP. Bogor.
- van Steenis, CGGJ. 1981. Flora, kepada sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita. Jakarta.
Sumber :
id.wikipedia.org, civitasbook.com (Ensiklopedia), kategori-antropologi.kpt.co.id, wiki.edunitas.com, dsb.